Sabtu, 31 Maret 2012

Kamu termasuk Kategori Adopter yang mana?

1. Ocehan

Welcome back guys.. selamat datang kembali di blog saya hahahaMasih tetep di mata kuliah Difusi Inovasi Pendidikan, dosen pengampunya juga masih sama kok tenang aja. Tugas kali ini juga masih sama kok seperti tugas pertama yang saya post di blog ini, pokoknya intinya tetep survey jawaban teman-teman sekelaslah yaa. Kali ini pertanyaannya adalah “Sebenarnya apakah hubungan inovativeness dengan kategori adopter? dan sebagai lulusan TP anda termasuk kategori adopter yang mana? berikan alasannya”. Disini temen-temen semua harus ngejawab apa hubungan inovativeness dengan adopter. Jawaban temen-temen disini bagus bagus loh, dalam jawaban tersebut terdapat jawaban tentang katagori adopter, nah.. dengan adanya jawaban tersebut baru deh jawab kami sebagai lulusan EduTech nanti sebagai kategori adopter yang mana?
Eiiiitsss.... sabar semua itu akan dibahas dibawah ini.




2. Isinya




Sebelum ngasih liat hasil survey dan bagan-bagan yang udah saya buat pertama mau ngebahas inovativeness dan adopternya dulu, dan ngga lupa bakal dibahas kategori adopternya itu apa saja. Inovativeness menurut saya adalah seorang individu atau kelompok yang lebih mudah dan cepat menerima ide-ide baru yang muncul dimasyarakat ketimbang masyarakat lain yang kurang cepat memahami perubahan tersebut. sedangkan adopter menurut saya adalahadalah sekelompok orang yang menerima hasil inovasi, nah dalam adopter ini terdapat kategorinya menurut E. Rogers kategori adopter adalah: 
Inovator, kelompok orang yang berani dan siap untuk mencoba hal-hal baru. Hubungan sosial mereka cenderung lebih erat dibanding kelompok sosial lainnya. Early Adopter,  Kelompok ini lebih lokal dibanding kelompok inovator. Kategori adopter seperti ini menghasilkan lebih banyak opini dibanding kategori lainnya, serta selalu mencari informasi tentang inovasi. Mereka dalam kategori ini sangat disegani dan dihormati oleh kelompoknya karena kesuksesan mereka dan keinginannya untuk mencoba inovasi baru

Early Majority, Kategori pengadopsi seperti ini merupakan mereka yang tidak mau menjadi kelompok pertama yang mengadopsi sebuah inovasi. Sebaliknya, mereka akan dengan berkompromi secara hati-hati sebelum membuat keputusan dalam mengadopsi inovasi, bahkan bisa dalam kurun waktu yang lama. Late Majority, Kelompok yang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi sebuah inovasi. Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah mencoba dan mengadopsi inovasi sebelum mereka mengambil keputusan. Terkadang, tekanan dari kelompoknya bisa memotivasi mereka

 Laggard, Kelompok ini merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi inovasi. Mereka bersifat lebih tradisional, dan segan untuk mencoba hal hal baru. Kelompok ini biasanya lebih suka bergaul dengan orang-orang yang memiliki pemikiran sama dengan mereka. 
Naah... sekarang kita sama-sama liat hasil dari perhitungan survey saya terhadap jawaban teman-teman yang comment di Forum Facebook tersebut.

Pertama:

Masih dengan para member yang kemarin, kali ini yang meng-commentin pertanyaan tersebut cuma 34 orang mahasiswa, mari sama-sama kita liat gambarnya.


Yang tercatat di Forum Facebook tersebut sih member group tersebut ada 42 orang, tapi ternyata yang ngerespon pertanyaan tersebut cuma 34 orang, ternyata masih ada aja yang diam seribu bahasa kaya kemarin-kemarin itu. Setelah ini kita liat diagram prosentase yang ngejawab pertanyaan tersebut.


Nah itu dia prosentasenya, bisa diliatlah yaa ternyata temen-temen yang nantinya bakalan menjadi lulusan EduTech lebih memilih menjadi Inovator ketimbang kategori adopter yang lain. Kenapa prosentase Laggard 0%? yaiyalah mana ada lulusan EduTech yang masih mau keliatan tradisional, ngga mau nerima inovasi baru. Kenapa begitu? ya karena sebenernya sebagi lulusan EduTech itu kami dituntut membuat sebuah inovasi di dunia pendidikan dan juga dunia kepelatihan *eh, kok salah satu alesannya udah dibeberin duluan sih, itukan ada saatnya nanti -___-" *. Digambar itu juga ada 9% yang tidak memilih kan? itu dikarenakan mahasiswa tersebut tidak menjawab pertanyaan "sebagai lulusan EduTech kalian termasuk kategori adopter yang mana?" mereka hanya menjawab pertanyaan tentang hubungan inovativeness dengan adopter, ngga taulah yah kenapa pertanyaan itu ngga dijawab mungkin lupa atau ngga baca ada pertanyaan itu atau emang mereka ngga tau bakal termasuk kategori adopter yang mana.

Kedua:
Alasan teman-teman ingin menjadi kategori adopter yang mana.



Alasannya bervariasi sekali yah, tapi masih ada yang tidak memberikan alasan mengapa mereka lebih memilih kategori adopter tersebut liat aja sampe ada 16 orang yang ngga ngasih alasan. Kalau saya pribadi alasannya ada di Early Adopter & Early Majority *ngga ada yang nanya*. Oke sekarang kita liat hasil Prosentasenya.




Tuhkaaan bisa diliat deh ya 80% mahasiswa ngga memberi alasan, ngga tau deh kenapa begitu mungkin mereka lupa kali yah...
Pada diagram inovator bisa diliat 37% bilang untuk meningkatkan kualitas pendidikan, 36% karena seorang lulusan EduTech harus memiliki inovasi, yaaa sebenernya memang itulah tujuannya ada jurusan EduTech membuat inovasi untuk memajukan pendidikan dan kepelatihan.


3. Jadiii..........

Dapat disimpulkan bahwa para mahasiswa EduTech semester 4 ini setelah lulus dari EduTech sendiri ingin menjadi seorang INOVATOR *tepuktangan*. Ada juga yang hanya ingin menjadi Early Adopter biar bisa lebih selektif dalam memilih inovasi tersebut cocok atau tidak dengan dirinya atau untuk khalayak ramai.
Terakhir dari saya.. "SEMANGAT teman-temanku ayoo sama-sama kita wujudkan mimpi kita!!! dengan saling membantu tentunya :D"



Sabtu, 10 Maret 2012

Survey Inovasi (matkul Difusi Inovasi Pendidikan)


1. Cuap-cuap

Universitas Negeri Jakarta salah satu universitas negeri di daerah Jakarta timur, di universitas ini ada Fakultas Ilmu pendidikan (FIP), naah.. difakultas inilah saya menimba ilmu lebih tepatnya lagi di Jurusan Teknologi Pendidikan (TP). Di TP terdapat satu matakuliah yaitu Difusi Inovasi pendidikan mata kuliah ini di ampu oleh Bapak Prof. DR. BP Sitepu dan ibu RetnoWidyaningrum. Kita sih belajar seperti biasa secara tatap muka atau belajar online, bagi mahasiswa TP belajar online itu sudah biasa yang membuat semuanya lebih luar biasa lagi tuh wadah atau tempat untuk belajar onlinenya. Kalau belajar online dengan menggunakan situs-situs resmi yang di miliki jurusan TP sih udah biasa, naah yang ngebedain di mata kuliah ini belajar online kita nggak menggunakan situs resmi dari jurusan melainkan menggunakan situs jejaring sosial yang udah sangat terkenal didunia yaitu Facebook, yaak.. kiat belajar online melalui FB jadi di FB tersebut kita membuat suatu group discussion untuk mata kuliah Difusi Inovasi Pendidikan ini. Karena menurut kami ini adalah hal pertama kami diskusi melalui FB makanya sempat sang dosen mengajukan pertanyaan dalam forum diskusi tersebut untuk survey tentang INOVASI karena kebetulan di mata kuliah ini ada kata INOVASINYA, begini kira-kira pertanyaannya “Apakah Forum Group Discussion IDP ini termasuk inovasi dalam mata kuliah ini?". Tujuan dri survey tersebut ni yaa mau liat menurut mahasiswa tuh forum diskusi ini YES- adalah sebuah inovasi, NO- adalah bukan sebuah inovasi, Yes & NO- bisa dibilang inovasi bisa juga dibilang bukan inovasi. Sedangkan mafaatnya biar kita bisa liat tanggapan teman-teman apa grup tersebut bisa dibilang inovasi atau tidak, sekalian mau liat apa para mahasiswa udah ngerti apa itu inovasi. Naah.. udah pasti bangetlah yang ngerspon pertanyaan survey tersebut para mahasiswa TP yang tergabung dalam grup tersebut, teknik surveynya gampang kok, Bapak Sitepu memberikan pertanyaan yang udah saya tulis diatas, kemudian mahasiswanya tinggal comment aja di post-an tentang pertanyaan tersebut tentunya dengan di beri opsi YES, NO, YES & NO, karena sebagai mahasiswa harus dituntut dapat menganalisis makanya dalam memilih jawaban kita harus memberikan alasannya dooong.



2. Hasil Surveynya neeh
Yang Pertama:
Berhubung member grup ini lumayan banyak orangnya, kita mau liat dulu ni siapa aja sih yang commen pertanyaan tersebut sama yang diem seribu bahasa ngga jawab sama sekali.



setelah saya survey ternyata masih ada 7 orang yang diam seribu bahasa, sedangkan yang udah comment ada 31 orang, ya lumayanlah kalo dari 38 orang sih.



Yang Kedua:
Dipilh-dipilih.. siapa yang milih YES, NO, YES & NO, ayoo kita liat sama-sama, naah hasil survey yang ini dibikin dalam diagram batang dan pie.






 Bisa diliat sendirikan ya hasill surveynya, ada 29 orang yang menjawab YES, dan 2 orang yang jawab YES&NO (kesannya kaya ABG labil ya milihnya dua jawaban -__-")



Yang Ketiga:
Selanjutnya alasan-alasan jawaban para pengikut survey ni, penampakannya dalam tebel dan diagram pie.



nah.. itu dy alasan-alasan teman-teman memilih jawaban yang mereka anut masing-masing, kenapa milih YES dan kenapa milih YES& NO.


3.    Pembahasan
JENG JENG JENG.. saatnya buat saya menelaah hasi survey mata kuliah Difusi Inovasi Pendidikan. Dari hasil survey tersebut yang jawab YES itu ada 29 orang, kenapa mereka memilih YES karena mereka merasa baru pertama kalinya melakukan diskusi secara online di FB, selain itu dengan adanya grup ini mengubah peranan dosen yang mengampu mata kuliah ini, dosen bisa jadi fasilitator disini menyediakan media diskusi yang lain dari pada mata kuliah lainnya dengan memberi pertanyaan pertanyaan yang wajib kita semua comment-in, selain itu alasan yang terakhir tuh mengacu pada inovasi menurut E. Rogers Keuntungan relatif, kompatibel, kompleksitas, trialbilitas, dan dapat diamati.

Selain ada jawab YES, ada 2 orang ni yang jawab YES&NO (tetep saya ngerasa ini yang jawab ABG labil ya? -__-“) alasan pertama mereka bilang YES itu ya sama aja kaya mereka yang jawab YES doang itu, karena merasa bahwa diskusi melalui FB itu suatu hal yang baru, namun disatu sisi mereka bilang bahwa sebelumnya pernah melakukan diskusi pelajaran juga melalui FB, alasan lain mereka menjawab NO itu karena menurut mereka FB itu sudah ada sejak lama sedangkan yang namanya inovasi itu harus direncanakan dahulu sebelumnya. 


4. Kesimpulan
Dari hasil survey tersebut dapat disimpulkan bahwa FB juga dapat dijadikan wadah sebagai diskusi untuk belajar, selain itu FB ini bisa juga dijadikan sebagai pemecahan masalah, jadi mahasiswa tidak hanya belajar secara tatap muka tetapi mahasiswa bisa belajar tanpa mengenal waktu dan tempat, belajar bisa dilakukan dimana saja. terlebih lagi di grup diskusi FB ini bisa menggantikan kegiatan belajar tatap muka yang tidak bisa dihadiri oleh dosennya sehingga mahasiswa tidak ketinggalam materi yang harusnya diajari pada hari itu.
Dan yang pasti forum diskusi FB ini memang telah direncanakan sebelumnya oleh dosen pengampu sehingga bisa dibilang forum diskusi FB ini adalah sebuah inovasi.

Saran
Saran yang bisa saya berikan untuk Forum diskusi ini, para dosen pengampu memberikan sedikit penjelas dahulu sebelum memberikan sebuah pertanyaan sehingga walaupun sedikit para mahasiswa dapat mengerti dan bisa lebih mudah mengembangkan dan mencari tahu bahan materi yang sesuai dengan materi tersebut. dosen juga seharusnya bisa membantu mahasiswa dalam memberi bahan bacaan yang sesuai dengan materi yang sedang dibahas, karena ada kemungkinan apabila mahasiswa mencari bahan belajar sendiri bisa saja terjadi kesalahan.


5. Daftar Pustaka
Rogers, E. M. (1983). Diffusion of Innovation. New york : the free press


Suber survey: